I love my singleness season!
I enjoyed it! I enjoy every second of this season.
Aku menikmati waktu-waktu dimana aku bisa terjun pelayanan di gereja,
bisa ikut macam-macam kegiatan di luar rumah, aku menikmati pekerjaan aku, aku menikmati
saat-saat aku bisa keluar sampai malam, aku menikmati saat-saat aku bisa duduk
di tempat tidur dan baca buku sepuas mungkin, aku bebas mencoba berbagai resep
masakan, doing housekeeping dan menulis.
Aku menikmati saat-saat bersama teman-teman aku, mengenal orang-orang
baru.
Aku menikmati masa-masa ini, dimana aku focus untuk mengejar panggilan
hidup dan mimpi-mimpi aku.
Aku menikmati saat-saat kencan berdua dengan Tuhan Yesus, jam 4 subuh
sampai jam setengah enam pagi, juga saat aku menyembah-Nya jam 11 sampai jam 12
malam.
Aku menikmati saat aku menulis jurnal harian aku, juga menulis surat
untuk my future husband.
Aku menikmati panggilan aku untuk melayani anak-anak remaja di gereja
aku.
Aku belajar untuk menerima bahwa masa single aku adalah masa-masa yang
berharga dan tidak untuk disia-siakan.
Aku belajar bahwa justru di masa single, aku harus mempersiapkan diri
aku untuk jadi penolong yang sepadan buat suami masa depan aku, juga ibu yang
baik untuk anak-anakku.
Aku belajar prinsip cinta sejati di masa single ini. Aku belajar dari
Allah yang adalah cinta itu sendiri.
Aku belajar bahwa aku tidak akan bisa mencintai pasangan aku dengan
sungguh-sungguh dan murni, jika aku tidak mencintai Allah terlebih dahulu.
Aku belajar bahwa baik single, menikah ataupun menjadi ibu adalah sebuah
panggilan. Dan tidak ada di antara panggilan tersebut yang lebih besar dari
yang lainnya, ketiganya sama.
Aku belajar bahwa tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang bisa
membuat aku feel complete, content, or secure selain My Heavenly Husband, Jesus
Christ.
Aku belajar bahwa keputusan memilih pasangan hidup adalah keputusan
terbesar kedua dalam hidup, setelah keputusan untuk menerima Tuhan Yesus
sebagai Juruselamat hidupku.
Aku belajar untuk menaruh semua mimpi, cita-cita dan harapan aku di kaki
Tuhan Yesus.
Aku menyerahkan pena kehidupan dan pena kehidupan cintaku pada Tuhan
Yesus dan membiarkan Ia menulis cerita hidup dan cerita cintaku, yang aku
percaya, pasti sangat indah.
Aku belajar bahwa untuk segala sesuatu ada masanya.
Dan sekarang aku berada di masa single.
Aku mau menghargainya dan menggunakan setiap detiknya untuk memuliakan
Tuhan Yesus.
Akan tiba saatnya dimana aku menikah ataupun menjadi seorang ibu.
Saat dimana aku tidak bisa lagi terjun ke pelayanan gereja sebanyak yang
aku lakukan sekarang.
Saat dimana aku tidak bisa lagi keluar rumah seenaknya, atau pulang
rumah malam.
Saat dimana aku harus memikirkan suami dan anak-anak, menyediakan
kebutuhan mereka dan memastikan mereka bahagia dan kebutuhan mereka tercukupi.
Saat dimana aku harus bangun pagi-pagi sekali dan mempersiapkan
kebutuhan keluarga aku.
Saat dimana aku tidak bisa berlama-lama ‘dating’ dengan Tuhan Yesus
karena harus mengurus rumah tangga aku.
Saat dimana aku tidak bisa sering ngobrol dengan teman-teman aku karena
sibuk mengurus rumah.
Saat dimana…aku harus mengorbankan kepentinganku untuk kepentingan
keluargaku.
Saat dimana…aku harus tunduk dan taat pada suami aku dan nggak bisa
seenaknya ikut kemauan sendiri.
Menjadi isteri dan seorang ibu, adalah mimpi aku juga.
Dan bila saat itu tiba, aku juga mau belajar dari Tuhan Yesus bagaimana
melakukan itu semua demi kemuliaan nama-Nya.
Karena sekali lagi, baik single, menikah ataupun menjadi seorang ibu
adalah sebuah panggilan.
Aku menantikan saat dimana aku bertemu dengan seseorang yang Tuhan
sediakan untukku, seorang godly man yang telah berdoa untukku, seperti aku
telah mendoakannya selama ini.
Tapi, jika Tuhan menginginkan aku menjalani masa single seumur hidupku,
aku siap, karena sebesar apapun keinginan aku akan sesuatu, tidak akan lebih
besar dari keinginanku untuk mengenal-Nya dan melakukan kehendak-Nya dalam
hidupku ^^.
Masa single… adalah masa yang harus dihargai dan dimanfaatkan sebaik
mungkin.
So when 10 years, 20 years, or maybe 30 years from now, when I look back
my past, I wouldn’t regret it ^^