Kamis, 26 April 2012

MY CALLING TODAY : TO BE A SINGLE

Saat ini usia aku baru awal2 20-an, tapi setiap kali ketemu saudara2, teman2 lama, bahkan pendeta di gereja aku yang ditanyain pasti adalah “ Sudah punya pacar?” dan “ Kapan married?”.

Di kantor pun sama, kadang-kadang ada yang suka bilang, “ Mau dikenalin gak sama cowok ini?”, “ Ayo, cepat nyusul. Gak baik lho nikah kalo udah tua,”. Kadang juga, karena aku basic-nya tenaga kesehatan, ada yang suka sangkut-pautin dengan kalo nikah pas udah di atas 30-an, resiko pas hamil itu besar. Yeah, nggak ada yang salah sih, memang secara ilmu kesehatan juga secara statistic, kalo hamil di usia 30 ke atas itu rawan,hehehe….

Hmm, aku pikir sih itu karena mereka melihat usia aku sudah cukup ‘matang’ buat getting married with someone, terus aku juga sudah kerja, kelihatannya sudah dewasa,hehehe… sehingga semua orang pada nyuruh aku “ Hurry up! Go find a nice guy, married, have a children and you will happy!”. Padahal aku sendiri merasa masih terlalu muda untuk menikah apalagi punya anak,hahahaha….kagak siap!!!

Tiap kali ditanyain soal itu, soal having boyfriend and get married aku cuma diam-diam saja, gak banyak komentar, palingan cengengesan gak jelas,kkkk…
Mau aku jelasin juga aku rada-rada bingung gimana mau menjelaskan alasan kenapa sampai hari ini aku masih single,hehehe… Pengen banget bilang kayak gini, “ Karena panggilan Tuhan buat aku sekarang adalah jadi single!” tapi sayangnya aku belum bisa untuk setegas itu ..hehehe.

Rasanya, sebagian besar orang beranggapan kalo manusia itu, apalagi cewek, hidupnya gak bakalan happy or complete kalo gak married. Makanya ada semacam pandangan yang merendahkan pada seseorang yang gak menikah. Sebutan ‘perawan tua’ itu bahkan dianggap memalukan, karena dianggap cewek gak laku-laku atau terlalu pemilih,dll. Itulah sebabnya, semua orang pada menyuruh aku untuk cepat-cepat married.
Bahkan, salah satu adik remaja binaan aku pernah nyuruh aku pacaran, karena mereka gak pernah liat aku pacaran,hehehe… Katanya dia khawatir kalau aku gak bakal married,hehehe… dan meninggal sendirian di usia tua karena kesepian seorang diri, wkwkwkwk… (dorama banget deh,,)

Jujur, dulu aku juga merasa insecure dengan keadaan “no boyfriend”, perasaan kesepian, pengen disayang-sayang, pengen diperhatiin itu ada bangetttt >,<. Aku juga mengakui, pernah iri sama teman-teman yang punya pacar. Mereka kelihatannya bahagiaaaaa bangettt, serasa dunia milik berdua, dan yang lainnya Cuma nge-kos aja,hahahaha. Aku bertanya sama Tuhan, “ God, kapan donk giliran aku? Aku juga pengen punya cowok yang bisa kasih cinta dan kasih sayang juga perhatian sama aku (ceileeee),” Dan aku punya standar-standar buat calon pasangan hidup aku. Sejak usia 17 tahun, aku sudah punya standar calon suami aku,lho… Cuma 3 >> Seiman, Taat sama Tuhan dan mau berkomitmen. Dan akhirnya, aku sering perhatiin cowok-cowok di sekitar aku, hmm, kira-kira siapa ya, calon potential husband aku? wkwkwkwk…. Kira-kira begitulah kehidupan aku sebelum ini.
Aku percaya sama Tuhan, bahwa suatu saat nanti akan ada cowok baik yang memenuhi 3 kriteria di atas (huehehe) datang sama aku, kita pacaran trus married. Aku pun belum pernah pacaran demi jaga kekudusan, juga punya prinsip no sex before married, pake pakaian yang modest biar tidak mengundang napsu lelaki, pokoknya aku melakukan semua perintah Tuhan. Aku hidup sebagai cewek yang baik-baik.

Tapi, ternyata aku salah.
Bukan tindakan aku yang salah, tapi motivasi aku yang salah.
Motivasi aku melakukan itu semua karena aku ingin punya pacar, pengen punya cowok, padahal itu salaaaaaahhh banget!
Seharusnya motivasi aku melakukan itu semua adalah untuk Tuhan. Dan Cuma buat Tuhan. Buat kemuliaan-Nya. Titik.

Pada akhir tahun 2011 aku dibukakan sama Tuhan soal SINGLENESS. Dan aku sangat,sangat bersyukur sama Tuhan karena kebenaran itu bisa dibukakan buat aku ^^.
Ternyata firman Tuhan itu sangattttt berbeda jauuuuuh dengan apa yang dunia katakan.
Banyak orang salah mengartikan arti kata SINGLE itu.
Single itu berbeda dengan ALONE. Alone itu sendirian.
Tapi kata Single itu sendiri artinya utuh, komplit, tunggal, whole, terpisah, unik.

Seperti dalam tulisannya Ci Stephanie di Single doesn’t mean lonely, disitu Ci Stephanie menjelaskan bahwa saat yang paling tepat kita menemukan pasangan adalah saat kita merasa tidak membutuhkan pasangan!
Karena pada saat itulah kita merasa diri kita komplit, utuh!
Seperti saat penciptaan manusia, Tuhan memberikan Hawa kepada Adam, bukan karena Adam merasa gak komplit sehingga harus ada pasangannya untuk mengisi kekosongan hidupnya. Kita lihat bahwa Adam itu sibuk dengan tugas yang diberikan Allah kepada dia, yaitu memberi nama binatang-binatang dan mengurus taman Eden.
Tuhan membawa Hawa kepada Adam, saat hidup Adam itu komplit, utuh, dalam keadaan terbaiknya, bukan dalam keadaan desperate karena kesepian dan gak punya someone to live together forever. Atau karena dia nggak sanggup melaksanakan tugas-tugasnya sehingga butuh bantuan orang lain. Bahkan TUhan nggak nyuruh Adam untuk menikah sama Hawa,lho…
Tuhan hanya memperlihatkan Hawa sama Adam, memamerkan ciptaan baru-Nya ke Adam.
“ Adam, ini Hawa, Ciptaan-Ku yang terbaru, yang KU Ambil dari tulang rusukmu. Kamu mau gak sama Hawa?”
Tuhan kasih pilihan ke Adam, mau married sama Hawa atau tidak. Kalo pun Adam gak mau, ya udah, TUhan juga gak bakal maksa ^^.

Jadi jelas, married itu bukan tujuan hidup kita. Tujuan hidup kita memuliakan Tuhan, menggenapi visi-Nya dalam kehidupan kita, menyenangkan hati Tuhan. TUHAN harus menjadi yang pertama dan terutama dalam hidup kita.
Bukan berarti menikah itu nggak boleh. Menikah pun adalah panggilan Tuhan dalam kehidupan kita. Tapi sebelum menikah, kita harus melewati satu tahap dulu, yaitu SINGLE.

Singleness adalah satu stage atau tahapan yang harus kita lalui sebelum kita menikah. Karena hanya orang yang benar-benar utuh, komplit, alias BENAR-BENAR SINGLE yang siap untuk menerima panggilan menikah. Karena orang yang nggak utuh, yang nggak komplit akan menjadi orang yang egois dalam suatu hubungan. Married itu nggak gampang,lho…
Sangat sulit untuk menyatukan dua pribadi yang pada dasarnya berbeda. Makanya, hanya orang-orang yang utuh dan komplit yang siap untuk menikah!

Soal Singleness life ini aku banyak belajar dari tulisan-tulisannya Ci Grace, Ci Lia, Ci Shinta, Mbak Dhieta, Ci Stephanie, terus kisah cinta Ci Nelly yang dashyaaaat banget,hehehe....
terus buku-buku dan situs set-apart-girl nya Leslie Ludy.
Percayalah, banyak baca tulisan-tulisan dan buku-buku tersebut sangat membantu aku dalam menjalani masa single aku sekarang.

Buku-buku yang aku baca antara lain I Kissed Dating Goodbye, Boys Meet Girls ( Joshua Harris), Tuhan Masih Menulis Cerita CinTa ( Grace Suryani & Stephen Halim), Lady In Waiting, Chosen, When God Writes Your Love Story ( Eric and Leslie Ludy, Passion and Purity ( Elisabeth Elliot).

Dalam salah satu tulisannya Ci Shinta, disebutkan bahwa sama seperti halnya menikah adalah sebuah panggilan, demikian juga menjadi single itu adalah panggilan, dan gak ada panggilan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah dari yang lain. Juga, menikah atau gak itu, sama sekali gak berpengaruh kita bakal masuk surga atau gak,hehehe.. karena yang bikin kita berhak masuk surga itu, hanya karena kasih karunia Tuhan Yesus.

Kemudian dalam buku Lady in Waiting, dijelaskan bahwa kita harus menghargai masa single. Masa single itu bukanlah masa yang harus disia-siakan dengan mengurung diri di rumah, menunggu pangeran berkuda putih datang dan membawa kita ke istana megah dekat laut biru lalu hidup bahagia selamanya,hehehe.. ataupun masa dimana kita mengejar-ngejar cowok, gonta-ganti pasangan, tapi masa single adalah masa dimana kita belajar untuk menjadi wanita yang berkenan di hadapan Tuhan Yesus, mempersiapkan diri kita sebagai Mempelai Wanita-nya Tuhan Yesus, dan mengejar panggilan serta visi kita di dalam Tuhan.

Masa single itu sangat,sangat berharga sebenarnya dan kita harus mengisinya dengan hal-hal yang berguna dan tidak menyia-nyiakan masa single, karena justru seorang wanita sebenarnya lebih leluasa untuk melayani Tuhan dan focus pada pelayanannya ketika ia masih single. Kalau dia sudah menikah, maka hidupnya akan terbagi, ia harus melayani suami, dan anak-anaknya, sehingga sangat sulit nantinya untuk pelayanan, meskipun dia sangat ingin.
Masa single itu anugerah dari Tuhan

Makanya selagi masih single, kita para cewek-cewek harus menggunakan setiap waktu yang ada untuk memuliakan Tuhan. Di masa single ini, aku sendiri berusaha untuk terlibat dalam pelayanan di gereja sebanyak-banyaknya (semampu aku, pastinya), aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang berbau kesehatan kayak bakti sosial dsb, belajar pekerjaan rumah tangga, mengembangkan setiap potensi yang aku punya ( menulis, menyanyi, dll) , punya mimpi-mimpi baru yang ingin aku capai, seperti nerusin kuliah sampai S2, terus buka apotek sendiri yang nerapin pharmaceutical care dengan sebaik-baiknya,hehehe…supaya masyarakat gak lagi cuek dan concern dengan penggunaan obat yang benar dan tepat, juga aku mau jadi dosen di bidang Pharmaceutical (formulasi obat), atau Clinical Pharmaceutical ( Farmasi Klinik).

Dan Tuhan nggak melarang kita bermimpi,kok… Tapi yang pastinya kita harus serahin semua mimpi dan cita-cita ke dalam tangan-Nya. Seperti kata Leslie Ludy, berikan pena kehidupan kita pada Tuhan, biarkan Dia yang menulis dan merancang kisah kehidupan kita.

Saat ini aku benar-benar menikmati masa single aku, ini gak bohong,lho… Aku benar-benar menikmati masa-masa ini.
Sejak mengetahui kebenaran ini, aku jadi lebih dekat sama Tuhan, aku nyaris melupakan hasrat aku untuk married, dan somehow kalo pun nantinya aku akan single untuk seumur hidup, aku sudah siap!
Dan syukur banget sama TUhan, karena orangtua aku pun bukan tipe orangtua yang nyuruh (baca:maksa) anak-anaknya untuk menikah. Mereka fine-fine saja kalo pun nantinya aku gak married atau kalo married umurnya sudah tua,:DD. Mungkin itu karena ortu aku pun married di usia 30 tahun, saat keduanya sudah benar-benar matang secara fisik, emosi dan finansial. Tapi, yang jelas aku bersyukur karena punya Mama dan Papa yang benar-benar mengerti aku.

Dalam menjalani masa single ini, aku nggak lagi focus sama cowok-cowok yang potential husband menurut aku, tapi fokusin diri aku sama Tuhan.

Yup, istilahnya nih, I’m in relationship with God.

I’m falling love with Him everyday in my life.

He is my lover, my soul-husband.

Rasanya kalo nggak ngomong sama Tuhan , hidup aku terasa kosong. Maunya baca Alkitab, baca buku rohani, nyanyi juga nyanyian rohani. Persis kayak orang jatuh cinta. Tiap saat mikirin Tuhan, cari Tuhan, pengen ngobrol terus sama Tuhan.
Intinya, aku menjalin hubungan yang pribadi, yang Intim dengan Juruselamatku .

Ketika kita hidup focus untuk menyenangkan hati Tuhan, kita jadi lebih mencintai Tuhan, dan memang itulah yang Tuhan perintahkan kepada kita:

“ Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang pertama dan terutama.”

Inilah yang seharusnya kita lakukan dalam kehidupan Tuhan, mengasihi Tuhan dengan seluruh diri kita. Tuhan bukan Cuma minta tubuh kita, tapi hati, jiwa kita, utuh hanya untuk Tuhan.

Setiap hari Tuhan ngasih aku pelajaran bahwa kebahagiaan sejati hanya berasal dari Dia.

Married is not our life’s purpose, but glorifying Him is!

Kita nggak bisa menggantungkan kebahagiaan kita sama suami kita nantinya, karena sebaik apapun suami kita nanti, dia tetap manusia biasa!

Tapi, Tuhan Yesus, dia sempurna. He is Perfect Lover, Perfect Husband!
Karena apa? Karena Dialah kasih itu sendiri ( I Yohanes)
Orang lain bisa mengecewakan kita, buat kita sedih, marah, bersikap kasar sama kita, egois, gak ngerti kita… Tapi Tuhan,,, Dia bahkan mengenal kita sebelum dunia dijadikan, Dia lebih tahu isi hati kita dari siapapun bahkan dari diri kita sendiri, Dia merancangkan rancangan-rancangan yang baik dan indah dalam hidup kita, Dia tahu masa depan kita, Dia menerima diri kita apa adanya.

He loves us with unconditional, true and everlasting love =))).
Bahkan, Ia rela mati di kayu salib buat kita, agar kita bisa bersama-sama dengan Dia dalam Kerajaan-Nya. Hidup kekal selama-lamanya. Hebat gak tuh? Keren kan Tuhan kita!

Dalam masa single ini, aku belajar bahwa Tuhan Yesus adalah bagian terindah aku.

Dialah permata hatiku.

Dialah Cinta Sejatiku.

Semuanya kelihatan gak ada apa-apanya, karena aku sudah punya Tuhan dalam hidup aku.
Gak ada apapun yang bisa gantikan posisi Tuhan dalam hidup aku.
Tuhan yang akan provide semua kebutuhan aku. Termasuk pasangan hidup yang terbaik buat aku, jika Dia melihat bahwa aku siap untuk panggilan “married”.

Bukan berarti menjalani masa single itu mudah,hehehe… Sebagai manusia, aku juga pernah merasa kesepian dan feel self-pity, tapi kalo itu terjadi aku segera lari ke Tuhan, dan Ia ingatin lagi janji-janji-NYa, Dia kuatin iman aku, dan kasih karunia-Nya cukup buat aku.
Saat kita merasa kesepian, jangan lari ke manusia, apalagi mewek sendirian karena justru di situlah kesempatan Iblis untuk menipu kita. Sebaliknya, larilah kepada TUhan, berserulah kepada-Nya, curahkan semua isi hati di hadapan Tuhan, dan mintalah pertolongan-Nya. Ia adalah penolong, gunung batu, benteng kekuatan kita!

Masa single adalah saat dimana kita lebih dekat dan tinggal melekat kepada Tuhan. Ketika kita single, kita mencurahkan seluruh waktu, pikiran, dan kehidupan kita hanya berfokus pada Satu Pribadi, yaitu Yesus.

Seperti kata Michael Warden dalam bukunya Alone With God (aku ngutip kata-katanya ci Shinta,hehe..izin ya Ci Shinta):

You are single because you are CHOSEN BY GOD to walk in single-minded devotion to Him. Singleness is a calling as surely as mariage or parenthood, and one calling is NOT greater than the another. You may be called to singleness for a year, a decade, or a lifetime. How-ever long you are called to be single, do not waste this opportunity to do something extraordinary for God. Make up your mind to see the single life for what it is - one of the most intimate gifts God can give!

Yup, Menjadi Single adalah panggilan aku HARI INI, dan aku akan menjalaninya bersama Yesus.

Aku nggak tahu kapan panggilan ini akan diganti dengan panggilan yang lain, married and become a mother.
Mungkin tahun depan, lima tahun depan, sepuluh tahun depan, dua puluh tahun depan ataupun aku akan single seumur hidup aku, aku nggak tahu.
Tapi yang pasti, aku nggak akan menyia-nyiakan setiap waktu dalam masa SINGLE ini untuk sesuatu yang nggak berkenan di mata Tuhan.
Mengejar panggilan-Nya, mengejar visi Tuhan buat aku, menikmati perjalanan aku menuju tanah perjanjian-Nya, menyenangkan hati-Nya,,, itu yang akan aku lakukan saat aku single.
Today my calling is… to be a single!


God bless,



3 komentar:

  1. aku senang semakin banyak aku membaca kesaksian2 hidup wanita yang dipakai Tuhan tuk terus terang bersaksi tentang single. aku berharap kesaksian hidup ini bukan hanya aku yg diberkati tetapi wanita2 single yang lain yg bergumul ttg PH nya. Nice post sist :) Gbu

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih, sist.... aku juga senang makin banyak wanita Allah yg sadar panggilan hidupnya di dunia ini. Mari sama-sama berjuang dan saling menguatkan hingga ke garis finish. ^^, God bless you too

      Hapus