Jumat, 08 Agustus 2014

Waktu Anugerah Tuhan


Liburan semester ini aku pulang ke Manado, ke rumah. Sangat menyenangkan karena akhirnya bisa ketemu keluarga, teman-teman, makan makanan Minahasa hehe… kumpul lagi dengan komunitas aku dan teman-teman sepelayanan aku. Pokoknya liburan ini aku puas-puasin jalan-jalan dan ketemu dengan keluarga dan teman-temanku.

Liburan ini juga jadi ajang balas dendam buat jatah tidur aku,hehehe… Yah tahulah kalo kuliah itu gimana. Semester kemarin sangat padat dan hectic, sampe-sampe aku nggak baca buku lain selain Farmakope dan buku teks kuliah, jam tidur berkurang drastic, dan sebagainya wkwkwk…

Liburan ini, aku tiap hari bangunnya telat, dan tidurnya juga telat. 
Dan pada akhirnya, SaTe aku jadi siang, gak konsen, terus melakukan hal-hal lainnya juga jadi telat dan seringnya I’m doing nothing. Masak sekedarnya, doing house chores sekedarnya, dan jadi malas ngapa-ngapain.

Dan di saat Tuhan mulai negur, aku seringnya melakukan ‘pembelaan’ alias pembenaran diri.
Ini liburan, aku butuh refreshing dari semester lalu yang bikin pusing, kenapa aku nggak bisa mendapatkan jatah buat tidur extra 3-4 jam? Toh aku juga nggak kayak temen-temen yang lain, yang kalo libur bangunnya bisa jam 12 ato 1 siang? Toh aku tetap ngerjain pekerjaan rumah,masak, nyapu, ngepel, nyuci dan lain-lain? Toh aku juga tetap datang ke ibadah/persekutuan?

Well, bermalas-malasan itu memang enaknya tiada taranya, hehehe… dan tanpa aku sadari itu sangat mengecewakan Tuhan. Tuhan nggak mau anak-Nya malas dan menghabiskan waktu dengan percuma. 
Puji Tuhan, aku diingatkan Tuhan soal dosa ‘kemalasan’ ini dan betapa Ia tidak menyukainya.

Banyak ayat dalam kitab Amsal yang berbicara tentang kemalasan.
“ Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut,”
(Amsal 19:24)

“ Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya, sudah menjadi saudara dari si perusak,”
(Amsal 18:9)

“ Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak,….. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,”
(Amsal 6:6;9-10)

“Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa,” (Amsal 12:24)

“Hati si pemalas penuh keinginan tapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan,”
(Amsal 13:4)

“Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata,” (Amsal 15:19)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat Alkitab yang berbicara soal kemalasan.
Jelas sekali kalau Tuhan tidak menyukai kemalasan, dan kemalasan mengakibatkan kemalangan dan kesusahan.
Aku akhirnya sadar bahwa liburan bukan alasan untuk bermalas-malasan. Memang, liburan itu waktunya kita refreshing, senang-senang, tapi aku belajar bahwa waktu liburan itu bukan untuk bermalas-malasan.
Meski libur, aku tetap harus bangun jam 5 pagi untuk Saat Teduh, dan karena liburan waktu nge-date bareng Tuhan harusnya lebih panjang hehehe.
Meski libur aku tetap harus punya planning tentang apa yang harus aku kerjakan hari itu atau selama waktu liburan. Hmm, tanpa sadar kita sudah terpengaruh sama lagunya Bruno Mars yang judulnya “Lazy Song”…lagu malas yang malas ngapa-ngapain,pengen tidur-tiduran aja seharian, nggak ngapa-ngapain.

Aku akhirnya tetap bikin jadwal selama aku libur. Yah misalnya, setelah Saat Teduh, aku beres-beres rumah, masak, baru setelah itu aku jalan-jalan sampai jam tertentu, sorenya pulang dan bantuin Mama didapur, terus malamnya aku pergi ke ibadah. Aku juga menetapkan untuk tidur jam 11 malam,paling lambat. Mungkin kayaknya ‘nggak seru’ banget yah, liburan kok tidurnya jam 11 malam hahaha… tapi aku tahu aku nggak bakal bisa bangun pagi kalo tidur lewat tengah malam. Daripada aku menyesali besoknya aku bangun telat, mending aku tidurnya lebih awal meskipun aku ngorbanin untuk gak nonton acara atau film yang aku suka.
Terus, karena banyak yang ngajak jalan-jalan, semuanya pada kangen sama aku soalnya ,haha… *GR mode on :p
Aku juga jadi nyusun jadwal jalan-jalan, biar adil, aku bisa jalan sama semua sodara dan temen-temen aku, juga bisa pergi ke semua tempat yang aku inginkan, hohoho…

Satu hal yang kini aku garisbawahi plus di-bold,hehe…adalah betapa Tuhan tidak menyukai kemalasan, dan aku sedih,nyesel ketika ngebayangin Tuhan manyun atau cemberut kali ya? ngeliat aku yang tidur sampe jam 9, duduk-duduk doang nonton TV sambil ngemil.

Waktu yang aku sia-siakan buat bermalas-malasan itu bisa aku gunakan buat hal yang lebih berguna. Dan salah satu alasan kenapa Tuhan tidak menyukai kemalasan, karena waktu itu adalah anugerah-Nya buat kita.
Setiap detik waktu yang kita lalui adalah waktu anugerah Tuhan. Pemberian Tuhan yang tentunya sangat berharga. Tentu saja Tuhan gak mau waktu anugerah yang Ia berikan itu kita gunakan untuk ongkang-ongkang kaki gak jelas.

Aku ditegur Tuhan lewat lagu ini :
PAKAILAH WAKTU ANUG'RAH TUHANMU
Pakailah waktu anug’rah Tuhanmu, hidupmu singkat bagaikan kembang
Mana benda yang kekal di hidupmu, hanyalah kasih tak akan lekang
Tiada yang baka di dalam dunia, semua yang indah pun akan lenyap
Namun kasih-Mu demi Tuhan Yesus, sungguh bernilai dan tinggal tetap
          Janganlah sia-siakan waktumu, hibur dan tolonglah yang berkeluh
          Biarlah lampumu t’rus bercahaya, muliakanlah Tuhan di hidupmu
          Tiada yang baka di dalam dunia, semua yang indah pun akan lenyap
           Namun kasih-Mu demi Tuhan Yesus, sungguh bernilai dan tinggal tetap
(NKB 211. Pakailah waktu Anug’rah Tuhanmu)

Jangan sia-siakan waktu anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Pergunakan waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya, bukan untuk memenuhi keinginan kita tapi marilah kita berusaha menggunakan waktu yang ada untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan hati Tuhan Yesus, Sang Pemberi Anugerah tersebut.



Favor


Tuhan Yesus sungguh baik. Nggak terasa 2 semester telah berlalu. 
Ujian akhir semesterku berakhir dengan matkul favoritku (karena dosennya sih) Teksol, hehehe…
Apa yang bisa kuceritakan tentang semester yang telah lewat?

Mungkin satu kata.

Favor

Aku betul-betul merasakan kemurahan Tuhan di semester ini dan hal itu luar biasa.

Meskipun aku tahu kalau kemurahan Tuhan itu selalu ada,nyata di setiap detik kehidupan anak-anak-Nya. Aku ingin menulis tentang beberapa hal yang menurut aku merupakan kemurahan Tuhan dalam hidup aku selama semester yang baru lewat,hehehe...

1. Praktikum
Sebenarnya pas awal semester aku mengalami fase galau, hehe… melihat KHS aku masih ada 6 praktikum yang harus aku ambil dan 5 di antaranya ada di semester ini dan setelah aku nanya, ternyata maksimal hanya bisa ngambil 3 praktikum dan itu pun pasti ‘babak belur’ saking padat dan capeknya praktikum itu. 
Sebagai orang yang pengen cepat-cepat lulus haha… aku kecewa. 
Aku pasrah hanya bisa ngambil 3 praktikum dan ya sudahlah… gak apa-apa kali yah menjalani 2 praktikum sambil nyusun skripsi di semester genap depan.

Tapi Tuhan itu baiikkkk dan pemurah hehehe… aku bisa ngambil 5 praktikum semester ini oleh Kaprodi. Aku benar-benar kaget dan gak nyangka, kok bisa ya?? Walaupun banyak orang yang menganggap aku gak bakal mampu, bakal keteteran, dan jujur itu sempat aku membuat aku ‘down’, tapi aku punya keyakinan bahwa gak ada satu pun yang kebetulan di dunia, everything in God’s control dan kalau atas His favor aku bisa ngambil 5 praktikum, maka Ia juga yang akan memberikan aku kemampuan, kekuatan untuk menjalani itu semua.

Ada saatnya aku capek banget tapi harus nulis jurnal, belajar, bikin tugas, ngapalin materi dan…mengeluh pada Tuhan. Gara-gara ngambil 5 praktikum juga aku harus kejar-kejaran waktu saat kuliah, dan ada 3 hari dalam seminggu aku nggak bisa makan siang karena abis kuliah teori, masuk praktikum, dan langsung kuliah teori lagi. 
Capek? Banget. 
Pengen ngeluh? Banget. 
Ngerasa self-pity? Sering,hehe…

Tapi syukur di saat itu aku ditegur bahwa aku harus tetap mengucap syukur atas apa yang Tuhan berikan padaku.
Aku bisa melaluinya dengan pertolongan dari Tuhan. So far, udah 3 praktikum yang lulus, yang sisanya belum keluar nilainya. Mudah-mudahan saja lulus haha.

2. Persekutuan Jumat
Salah satu pergumulan yang aku alami selama kuliah di Jakarta adalah “saudara seiman”. Aku berdoa tiap hari agar Tuhan ngasih aku saudara-saudari seiman agar aku bisa bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus. Tuhan menjawab doaku pada semester ini.
Kost-ku sekarang isinya orang Manado semua,hehe…dan puji Tuhan, kami bisa bikin persekutuan tiap Jumat malam. Bukan hanya anak-anak kost aku, tapi juga bareng anak-anak APP yang beragama Kristen, jumlah kami ada 15 orang. Bagiku ini amazing banget! Kami mengadakan ibadah dan sharing Firman Tuhan tiap Jumat malam dan tempatnya bergantian, di kost aku atau di kost anak-anak APP.
Selain makin eager dalam Firman Tuhan, persekutuan ini juga merupakan ‘ladang baru’ buatku dari Tuhan. Aku sadar bahwa Ia ingin aku melayani-Nya di persekutuan ini. Kini ‘ladang’ku bukan lagi anak-anak remaja tapi adik-adik aku (karena aku yang paling tua :p) yang di persekutuan Jumat ini. Aku ingin agar semua yang ikut persekutuan Jumat ini tambah dekat dengan Tuhan dan bertumbuh imannya pada Yesus Kristus. Sekarang yang aku layani adalah anak-anak kuliahan, dari beragam suku ada dari Minahasa, Batak, Ternate, Ambon, Papua dan Flores.
Serunya lagi, kami membuat grup vocal yang punya komitmen untuk ngisi puji-pujian di gereja setiap bulannya. Kami latihan 2 kali seminggu di kost aku.
Penyertaan dan kemurahan Tuhan nyata banget bagi kami. Bapak dan ibu kost aku gak marah atau complain, meskipun mereka berbeda agama dengan kami. Mereka pun mengizinkan kami untuk latihan lagu rohani di kost dan menyelenggarakan ibadah di kost.

3. Bisa merasakan masakan Minahasa
Beberapa bulan yang lalu, 3 orang temanku pindah ke kost aku, Lhi, Rio dan Hendra dan ketiganya orang Manado. Kebetulan banget Hendra sama Rio pinter masak, kita yang cewek aja gak bisa masak, tapi kemampuan mereka udah setara koki hehe. Setelah hampir setahun gak makan masakan Minahasa,gara-gara ada mereka berdua bisa ngerasain lagi yang namanya ayam woku belanga, b2 kecap, b2 garo, cakalang fufu sous, kola pisang, tinutuan, pisang goreng + dabu-dabu roa hehe. Thanks a lot, guys!!! 
Dan gara-gara mereka juga, aku jadi belajar masak, hahaha…
Salah satu daftar di 10 Things Before 30 aku adalah :
Bisa masak dan doing house chores. House chores udah bisa lah ya, hidup sebagai anak kost juga sudah ngajarin aku melakukan house chores sendiri ^^. Masak nih yang agak susah, karena sering malas (ngaku sendiri ^^v)
Aku akhirnya mulai bisa masak, meskipun masih yang sederhana-sederhana dan seringnya sih kepedesan, :p. Partner masak aku itu Made… kita selalu masak bareng ^^. Aku jadi tahu bikin ayam woku belanga, sayur cah (gampang banget ternyata), sup, bakso tahu, tinutuan (bubur Manado) dan segala macam variasi ‘sous’ (kalo di Jawa, namanya balado). 

Sebenarnya kalo bicara tentang Favor nggak akan ada habis-habisnya, karena kasih karunia dan kemurahan Tuhan itu selalu ada, hadir dan nyata dalam kehidupan anak-anak-Nya. Keselamatan yang kita peroleh adalah kemurahan Tuhan semata. Kalau aku bisa hidup sampai sekarang, nafas kehidupan serta kesehatan yang aku miliki, itu hanya karena kemurahan Tuhan.
Segala sesuatu yang aku miliki sekarang adalah bukti kemurahan Tuhan dalam hidup aku. Dan aku akhirnya belajar untuk melihat ‘lebih’ dari sekedar berkat-berkat-Nya. Kemurahan Tuhan nyata bukan hanya dari doa yang terjawab atau kelimpahan berkat tapi juga dari penyertaanNya dalam setiap langkah kehidupanku.
Orang-orang yang mengasihi aku, merindukan aku (hahaha…) dan senantiasa mendoakan aku juga merupakan salah satu “Favor” yang Tuhan berikan padaku. Buat semua yang selalu ngasih aku semangat dan mendoakan aku, makasih banyak, kalian gak tau betapa berharganya itu semua buat aku ^^. Kalian adalah perpanjangan tangan Tuhan dalam hidupku.
Semester yang berat dan hectic ini telah berakhir dan ketika mengingat kembali hari-hari yang telah lewat, aku sadar bahwa tanpa kekuatan Tuhan aku nggak mungkin bisa melewati hari-hari itu. Mengingat semua kasih dan kemurahan-Nya membuat aku bangga, bersyukur, dan merasa beruntung banget punya Allah yang luar biasa.

“ Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu,” (Ratapan 3:23)



Senin, 03 Februari 2014

FIGURA

Figura yang saya maksud disini bukan figura tempat lukisan atau foto, tapi nama sebuah tradisi di masyarakat Sulawesi Utara.  Penduduk asli Kota Manado datang dari beberapa sub etnis Minahasa dan lainnya. Mereka mendiami wilayah yang bersinggungan langsung dengan Teluk Manado ini sejak abad 16 (1500-an Masehi). Salah satu di antaranya masyarakat Suku Borgo, yakni keturunan peranakan Indo-Eropa.
Etnis Borgo merupakan keturunan dari pendatang dari berbagai bangsa Eropa di antaranya Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Jerman yang kawin dengan bangsa Minahasa dan sekitarnya. Ada begitu banyak budaya Borgo yang masih dipegang oleh warga satu diantaranya figura. 


Figura merupakan bagian acara 'kunci taong'. "Kunci taong" atau "kuncikan" maksudnya mengunci (menutup) tahun yang telah lalu. Tradisi ini sudah digelar sejak beberapa puluh tahun silam. Tradisi ini dibilang unik lantaran pria memakai pakaian wanita dan wanita memakai pakaian pria. Atau, bisa juga aneka kostum yang unik nan menari. Beberapa peserta dari parade ini membawa alat musik seperti gitar, jug atau ukulele, tambor, biola untuk mengantar peserta figura yang berpakaian 'aneh' tersebut. Masyarakat Borgo yang juga berada di Kampung Kakas dan Tokambene setiap tahunnya menggelar tradisi ini. Karena tradisi ini dilakukan untuk 'kunci taong' atau 'kuncikan' maka kegiatan ini dilakukan di minggu terakhir bulan Januari atau tanggal 31 Januari.

Borgo berasal dari kata 'Burgers' (baca: Berhers) yang diambil dalam Bahasa Belanda yang berarti 'warga bebas' atau 'orang yang dibebaskan'. Di Manado etnis Borgo tersebar seperti di Kampung Kakas, Kampung Tokambene, Kampung Pondol, Kampung Komo, dan Kampung Kodo. Ada juga tersebar di Kampung Mahakeret dan Sindulang. Sampai sekarang etnis Borgo masih melestarikan budaya nenek moyangnya seperti acara kunci taong (pesta perpisahan tahun lama ke tahun baru). Selain Manado, etnis Borgo juga tercatat tersebar di daerah lainnya di Sulut seperti Kema, Tanawangko, Amurang, Belang, dan Likupang. 

Tradisi pergantian tahun ini berasal dari bangsa Portugis yang diadakan untuk mengungkapkan rasa syukur pergantian tahun dan merekatkan tali persaudaraan Sementara figura merupakan bentuk 'pesta' dengan menyanyi sambil diringi alat musik tradisional sambil mengunjungi rumah-rumah warga. 

Sumber : Fanpage MANADO (https://www.facebook.com/orangmanado)

Meskipun ini tradisi etnis Borgo, tapi bukan hanya desa-desa yang ditinggali warga Borgo yang melakukan figura, tapi kebanyakan desa di Minahasa dan kota Manado pun selalu melaksanakan tradisi ini tiap akhir Januari.

Hmm, jadi kangen Manado :'(
Tradisi Figura ini unik banget dan benar-benar lucu. Aku juga sering ikut hehehe... Pernah dandan jadi kucing, ibu-ibu kantoran 'menor', dan bagian nyanyi-nyanyi.
Biasanya yang didandani 'parah' itu cowok-cowok atau bapak-bapak,hahaha... 
Berikut aku mau share foto Figura yang pernah diadakan Komisi Remaja di gereja aku ^^




Source : FanPage MANADO 


(ada Syahrini-nya...:D)
Source : wisata.kompasiana.com


(Percaya gak... ini bapak2 loh semuanya :DDD. Pinjam baju isterinya kali yah?)
 Source : from here


Tradisi Figura ini adalah tradisi yang harus dijaga, dipelihara, dan jangan sampai hilang atau bahkan diambil oleh negara lain hehehe....
Syukurlah anak-anak muda di lingkungan tempat tinggal aku 'nggak malu' dan selalu semangat tiap figura, meskipun sebenarnya malunya bukan main kalo didandanin aneh-aneh terus jalan keliling kompleks,wkwkwk...

Love Manado, Love North Celebes, Love my country Indonesia...

God bless,,

This is My doing

Saat memasuki bulan Februari, jujur saya agak cemas dan takut.
Takut nilai gak sesuai harapan, cemas gak bisa ngambil SKS full semester depan hingga takut gak bisa lulus dalam waktu yang saya inginkan, dan lain-lain.
Saya berdoa tiap malam agar saya bisa benar-benar berserah pada apapun yang jadi kehendak-Nya.

Dan pagi-pagi baca tulisan ini...sungguh memberkati...dan bikin saya senyum-senyum sepanjang hari, ah, tidak sampai saat ini pun hati saya tersenyum kalo mengingatnya ^^.

Mau post di blog biar jadi PENGINGAT dan jadi BERKAT juga bagi orang lain yang membacanya.



"This is my doing"(1 Kings 12:24)
The disappointments of life are simply the hidden appointments of love.
--C.A. Fox
My child, I have a message for you today. 
Let me whisper it in your ear so any storm clouds that may arise will shine with glory, and the rough places you may have to walk will be made smooth. It is only four words, but let them sink into your inner being, and use them as a pillow to rest your weary head. "This is my doing."
Have you ever realized that whatever concerns you concerns Me too? 
"For whoever touches you touches the apple of [my] eye" (Zech. 2:8). "You are precious and honored in my sight" (Isa. 43:4). Therefore it is My special delight to teach you.
I want you to learn when temptations attack you, and the enemy comes in "like a pent up flood" (Isa. 59:19)., that"this is my doing" and that your weakness needs My strength, and your safety lies in letting Me fight for you.
Are you in difficult circumstances, surrounded by people who do not understand you, never ask your opinion, and always push you aside? 
"This is my doing." I am the God of circumstances. You did not come to this place by accident -- you are exactly where I meant for you to be.
Have you not asked Me to make you humble? 
Then see that I have placed you in the perfect school where this lesson is taught. Your circumstances and the people around you are only being used to accomplish My will.
Are you having problems with money, finding it hard to make ends meet? "This is my doing," for I am the One who keeps your finances, and I want you to learn to depend upon Me. My supply is limitless and I "will meet your needs" (Phil. 4:19). I want you to prove My promises so no one may say, "You did not trust in the Lord your God" (Deut. 1:32).
Are you experiencing a time of sorrow? "This is my doing." I am "a man of sorrows, and familiar with suffering" (Isa. 53:3). I have allowed your earthly comforters to fail you, so that by turning to Me you may receive "eternal encouragement and good hope" (2 Thess. 2:16). Have you longed to do some great work for Me but instead have been set aside on a bed of sickness and pain? "This is my doing." You were so busy I could not get your attention, and I wanted to teach you some of My deepest truths. "They also serve who only stand and wait." In fact, some of My greatest workers are those physically unable to serve, but who have learned to wield the powerful weapon of prayer.
Today I place a cup of holy oil in your hands. Use it freely, My child. Anoint with it every new circumstance, every word that hurts you, every interruption that makes you impatient, and every weakness you have. The pain will leave as you learn to see Me in all things.
--Laura A. Barter Snow

"This is from Me," the Savior said,

As bending low He kissed my brow,
"For One who loves you thus has led.
Just rest in Me, be patient now,
Your Father knows you have need of this,
Though, why perhaps you cannot see--
Grieve not for things you've seemed to miss.
The thing I send is best for thee."
Then, looking through my tears, I plead,
"Dear Lord, forgive, I did not know,
It will not be hard since You do tread,
Each path before me here below."
And for my good this thing must be,
His grace sufficient for each test.

So still I'll sing, "Whatever be God's way for me is always best."

Source : Streams in the Desert devotional (http://crosswalk.com/desert)

Senin, 13 Januari 2014

God, Who Makes Things Grow


Dear G,
Malam ini saat aku membaca I Korintus 3, sebuah ayat menarik perhatianku,
“ So neither the one who plants nor the one who waters is anything, but only God, who makes things grow.” ( I Corinthians 3:7, NIV)

Aku teringat komisi remaja yang telah menjadi tempat pelayananku selama kurang lebih 6 tahun. Aku menjadi seorang Pembina juga anggota komisi. Aku teringat masa-masa pelayananku, teringat ladang tempat aku bekerja, dan betapa itu merupakan sebuah anugerah dan tahun-tahun yang luar biasa.

Dear G,
Ada masa di mana aku menyesal dan kecewa pada diri sendiri. Aku menyesal karena tidak melayani dengan baik. Aku merasa kurang memberi diri dalam melayani adik-adik remajaku. Aku kurang dekat dengan beberapa orang dari mereka dan aku tidak menjangkau mereka yang menjauh dari persekutuan dengan-Mu.

Namun, aku teringat juga pada adik-adik remaja yang Engkau berkati dengan bakat dan talenta yang beraneka ragam. Engkau memakai mereka dengan luar biasa. Bahkan sampai hari ini, aku terkagum melihat karya-Mu dalam hidup mereka. Mereka bukan hanya jadi berkat di antara teman-temannya, di rumah atau di gereja, tetapi mereka juga memberi dampak positif dimanapun mereka berada. Mereka adalah saksi-saksiMu, dan aku menantikan saat dimana mereka, sesuai dengan panggilanMu ya Tuhan, melakukan pekerjaan-pekerjaanMu bagi kemuliaan-Mu.

Aku teringat pada mereka yang sangat rajin datang ke persekutuan, baik ibadah tingkat jemaat, kolom, bahkan wilayah. Bahkan mereka jauh lebih rajin dari pada aku,hehe. Mereka sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan komisi, kegiatan di wilayah, bahkan sampai di sinode. Kerajinan mereka yang tidak pernah kendor, kerinduan mereka untuk datang bersekutu, adalah teladan bagi orang-orang di sekitar mereka.

Aku teringat pada adik-adik remaja yang selalu dengan semangat dan ceria menolong kami dalam setiap kegiatan. Mungkin bantuan mereka terlihat sepele, hal kecil dan sederhana. Tapi aku percaya, bahwa lewat melakukan perkara-perkara kecil itu mereka belajar memupuk kasih persaudaraan dan saling menolong dalam menanggung beban saudara seiman. Dan aku percaya bahwa kesetiaan mereka dalam melakukan perkara-perkara kecil itu, ya Tuhan, Engkau akan balas dengan mengaruniakan perkara-perkara yang besar bagi mereka.

Aku teringat pada mereka, yang telah ‘lulus’ dari remaja, dan kini menginjak usia pemuda. Sebagaimana mereka memberi diri dipakai oleh-Mu di remaja, aku berharap agar mereka juga memberi diri diantara rekan-rekan pemuda. Biarlah terang mereka makin bersinar. Adalah sebuah kesenangan melihat mereka bertumbuh, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara spiritual.

Dear G,
Ketika aku mengingat semuanya itu dan membaca ayat dalam kitab Korintus trsebut, aku ingat bahwa Pribadi yang membuat mereka bisa bertumbuh adalah Engkau.
Jika mereka rajin ke ibadah, taat pada orangtua, sopan, manis, tekun dalam pengajaran firman Tuhan, dan jadi alat dalam pelayanan dan berkat dimanapun mereka berada itu bukan karena usaha aku dan Pembina yang lain.
Tapi Engkaulah yang memberi mereka pertumbuhan rohani.
Tunas-tunas muda yang lembut, hijau, dan rapuh itu Engkau berikan pertumbuhan terus-menerus, ya Tuhan, dan aku percaya bahwa tujuan-Mu ialah membuat mereka menjadi pohon yang kuat, yang tinggi, yang menghasilkan buah yang baik dan menjadi berkat bagi orang lain.

Aku hanyalah seorang pekerja di ladang-Mu, ya Tuhan.
Aku melaksanakan tugas seorang pekerja ladang. Menyirami tunas-tunas muda itu, memberi pupuk, memastikan mereka mendapat pencahayaan yang cukup, tapi Engkaulah yang memberi pertumbuhan pada mereka. Tanpa Engkau, mereka tidak akan bertumbuh dan berkembang, sekeras apapun aku berusaha.

Hendaklah aku selalu mengingat hal ini, jika aku pernah merasa sombong, merasa penting, merasa berjasa.
Aku hanya seorang pekerja di ladang-Mu. Seorang pekerja dituntut untuk mengerjakan tugas yang Tuannya suruh. Aku hanya mengerjakan sesuau yang Engkau suruh, tidak seharusnya aku bermegah, bukan?

Dan Tuhan,
Jika aku pernah merasa gagal, merasa tidak berguna, merasa kecewa pada diri sendiri karena ada di antara mereka yang tidak bisa aku jangkau, yang tidak bisa kurangkul, yang tidak bisa aku tarik kembali. Biarlah aku juga senantiasa mengingat bahwa Engkaulah satu-satunya Pribadi yang memberi pertumbuhan.
Aku percaya bahwa Engkau juga mengasihi mereka dan denga kasih karunia-Mu, suatu saat nanti mereka akan bertumbuh.
Aku hanya seorang pekerja di ladang, aku telah melakukan tugasku, aku boleh berusaha sekuat tenaga, tetapi Engkaulah yang mengaruniakan pertumbuhan.

Ketika aku tidak lagi bersama-sama dengan mereka..
Ketika aku Engkau pindahkan ke ladang yang lain, dan ada pekerja-pekerja lain yang Engkau pilih dan pakai di ladang ini, aku bersyukur dan bersukacita atas rancangan-Mu.
Aku senantiasa membawa mereka dalam doaku.
Agar mereka yang belum bertumbuh, Engkau karuniakan pertumbuhan. Biarlah para pekerja makin rajin mengolah tanahnya, menyiraminya, memberinya pupuk, menyiangi ilalang yang menghalangi pertumbuhannya.
Agar mereka yang sementara bertumbuh, makin kuat menancapkan akarnya dalam pengenalan Firman-Mu, makin kuat batangnya dalam iman kepada Engkau, dan bertumbuh makin tinggi.

Aku bersukacita ketika melihat mereka bertumbuh ya Tuhan. Itulah tujuan para pekerja, dan aku percaya setiap usaha dalam Engkau tidak akan sia-sia.
“ The one who plants and the one who waters have one purpose, and they will each be rewarded according to their own labor”
( I Corinthians 3:8, NIV)



Dan di ladang manapun Engkau tempatkan ya Tuhan, kemanapun Engkau memanggil, sebagai seorang pekerja ladang-Mu, aku akan mengerjakan tugas yang Engkau yang berikan.

“ For we are co-workers in God’s service ; you are God’s field, God’s building,”
( I Corinthians 3: 9)


Jakarta, 11 Januari 2014





PS : Aku ingat sempat 'curhat' soal pelayananku, dan Mbak Mega nulis sesuatu tentang Allah yang memberi pertumbuhan,hehe... Pas Mbak Mega nulis itu, aku sadar bahwa cara pikir aku itu salah, dan semangatku kembali. Sekarang, aku pikir aku jadi lebih memahami lagi apa arti ayat ini ^^.

God bless