Senin, 28 Oktober 2013

Cerita UTS Validasi

 Jumat pagi ini, saya ke kampus buat ngumpulin tugas plus ujian tengah semester salah satu mata kuliah yang saya ambil semester ini, Validasi Alur Produksi.
Hhh, bagi saya, mata kuliah ini salah satu ‘pergumulan’ semester ini :p .
Tugasnya bikin saya gak bisa tidur nyenyak selama seminggu, dan ujiannya bikin saya mau nangis T.T.
Seumur-umur saya kuliah, gak pernah ada satu mata kuliah yang bikin hidup saya menderita kayak gini, dan ini bukan mata kuliah wajib pula, tapi masuk MKP ( mata kuliah pilihan ) di kampus saya, jadi sebenarnya saya masih bisa pilih mata kuliah yang lain.

Tugas dan UTS-nya itu tulis tangan, di kertas A4. Meskipun ujiannya take home n dikasih waktu 2 hari, saya benar-benar bergumul karena selain tulis tangan, dan emang pegel nulis di kertas A4, jawabannya itu 10 lembar.
Tugasnya disuruh pilih bentuk sediaan farmasi (saya milih bikin tablet vitamin B1 metode kempa langsung) terus dibikin formulasinya, alur produksi sampai pengujiannya, plus validasi proses produksi sediaan saya itu. Karena validasi itu minimal datanya 3 bets, jadi semuanya itu bikin 3 rangkap. Semuanya ditulis tangan di kertas A4…. JEDEEERRRR… Dan jadilah saya nulis 31 lembar. Itu belum dihitung lembar yang salah-salah, yang tulisannya udah kayak cakar ayam saking kecapekan, sebel, n makan hati nulisnya. Jadi total tugas sama ujiannya 41 lembar…. Tangan saya masih sakit kalau pegang pulpen, hehehe,

Pagi itu, sementara lanjutin bikin tugas, saya ngeluh sama Tuhan, saya sempat bilang,
“ Tuhan, ini minimal saya dapat B dong, yah… saya udah capek bikinnya ini. Kalo dikasih C, saya nggak terima!”

Sorenya, pas saya ingat-ingat lagi, merenungkan lagi tugas dan ujian mata kuliah ini, saya keingat sesuatu.
Dosen yang ngajar mata kuliah ini, selain emang QA (Quality Assurance) manager di salah satu perusahaan bidang farmasi, beliau juga pemimpin redaksi ISO Indonesia, bisa dibilang ia benar-benar qualified di bidang Farmasi Industri, apalagi soal validasi produksi sediaan farmasi.

Tuhan ingetin saya, betapa beruntungnya saya bisa diajar oleh beliau, yang background-nya benar-benar ‘wah’ menurut saya, orangnya juga pintar, saya dan teman-teman sering nanya kalo lagi kuliah dan beliau selalu memberi jawaban yang memuaskan. Kuliahnya juga enak, beliau gak banyak menjelaskan teori, tapi kuliahnya lebih banyak interaktif, plus beliau juga suka bercanda. Also, beliau suka nantangin mahasiswanya, lho… Saya jadi termotivasi untuk belajar lebih sungguh-sungguh karenanya J

Dan meskipun tugasnya seabrek, tiap minggu harus bikin rangkuman kuliah dan tugasnya susyaaaah apalagi pake acara tulis tangan di kertas A4, tapi kalo diingat-ingat lagi, justru dengan cara seperti itu beliau memacu saya dan teman-teman untuk belajar di rumah, belajar pake nalar, belajar aplikasi langsung teori yang kami pelajari. Gara-gara tugas yang 31 lembar itu juga, saya jadi lebih ngerti tentang validasi proses produksi sediaan farmasi, dan itu benar-benar masuk ke otak, kayaknya nggak bakal lupa juga deh, hehehe…  Gimana mau lupa, itu nulisnya 3 rangkap wkwkwkwk… untung dosennya gak nyuruh bikin 30 bets, hhhh….

Saya langsung merasa maluuuu >,<…
Betapa saya nggak mengucap syukur, betapa saya suka bersungut-sungut.

Tuhan juga ingetin saya, bahwa Ia juga kayak dosen saya ini.
Ia izinkan masalah, tantangan dan pergumulan dalam hidup saya, bukan karena Ia ingin saya menderita, tapi Ia ingin saya belajar apa yang Ia ingin ajarkan kepada saya.
Kalo saya sudah belajar apa maksud dan rencana Tuhan lewat masalah dan pergumulan yang saya hadapi, baru deh Tuhan kasih lulus saya dari kelas itu, baru Tuhan angkat masalah itu atau Ia kasih jalan keluar.
Kalo saya sudah berubah, baru deh Tuhan anggap saya lulus.

Saya suka mengeluh karena tugas dosen saya ini…. Sama, saya juga ngeluh sama Tuhan ketika kondisi-kondisi tidak menyenangkan terjadi dalam hidup saya.

Saya pasti nggak seneng kalo dosen saya kasih tugas yang bikin otak saya mumet sepanjang minggu,…. Saya juga nggak bersukacita ketika Tuhan ijinkan masalah hadir dalam hidup saya.

Tapi seperti dosen saya, yang ngasih tugas yang susaaaaah n banyaaaakkk karena beliau  ingin saya belajar dan benar-benar mengerti materi yang ia kasih dan agar saya nggak lupa isi kuliahnya….
Tuhan pun punya tujuan kenapa Ia mengijinkan masalah itu hadir dalam hidup saya.

Bisa dibilang sebenarnya masalah itu anugerah dari Tuhan, karena tanpa masalah, tanpa kondisi-kondisi tidak menyenangkan, tanpa orang-orang yang nyebelin hadir dalam hidup saya, saya nggak bisa belajar menjadi semakin serupa dengan Kristus, saya nggak akan berubah menjadi seperti yang Ia inginkan, level iman saya mentok di level bayi, hehehe… Saya nggak akan bertumbuh dan yang pasti saya nggak akan bisa melihat kasih setia Tuhan dalam hidup saya, betapa besar Ia mengasihi saya, dan betapa luar biasanya pemeliharaan Tuhan!

Jadi ingat sebuah lagu yang judulnya “ Pelangi Kasih”

Apa yang kau alami kini
Mungkin tak dapat Engkau mengerti
Satu hal tanamkan di hati indah semua yang Tuhan b’ri
Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia
Saatnya kan tiba nanti kau lihat pelangi kasih-Nya

Sebanyak apapun tantangan, masalah dan pergumulan yang kita hadapi, jangan menyerah atau putus asa, apalagi menyalahkan Tuhan. Yakin bahwa semua itu worth it dengan hasilnya, bahwa Tuhan mengijinkan itu terjadi bukan karena Dia nggak sayang atau nggak peduli dengan hidup kita dan ingin kita menderita, tetapi justru sebaliknya, karena Ia ingin hidup kita jadi lebih baik, kita mengalami perubahan dalam hidup kita, dan Ia ingin kita melihat kasih-Nya yang begitu melimpah untuk kita.



PS :
Kenapa saya bisa milih mata kuliah Validasi Alur Produksi?
Itu karena temannya temen saya, pas ditanyain gimana mata kuliah ini, dia bilang dosennya baik dan nilainya gede, so akhirnya aku milih masuk mata kuliah ini, hehehe…. But, usut punya usut, ternyata gak seperti itu yang saya dengar akhirnya. Katanya sih kalau mata kuliah beliau emang susyaaaahh, banyak tugasnya, dan keluar nilainya lama, bisa sampai 2 tahun soalnya beliau ini sibuk, orangnya mobile, sering tugas ke luar kota, jadi mungkin gak ada waktu kali ya buat meriksa ujian apalagi mengolah nilai, dan mungkin itulah penyebabnya jumlah mahasiswa yang ikut kuliah beliau sedikit :p
Waktu dengar itu, saya sempat takut…ck, apa nilai B itu ‘mustahil’ yah? Jangan-jangan, saya sudah susah-susah ngerjainnya eh, malah gak diperiksa n nilainya asal tembak aja. Saya takut gak lulus :O
Tapi waktu itu Tuhan ingetin saya lagi,
“ Itu Cuma nilai, Farha. Yang lebih penting apa, ilmunya kan? Jangan cemas soal nilai. Orang benar tidak akan dipermalukan,”
Saya langsung terdiam.... :p
Fiuhhhh…  memang Tuhan itu luar biasaaaaaa #pelukTuhanYesus

God bless,, 

1 komentar: